KONSEP KEPEMIMPINAN
KONSEP KEPEMIMPINAN
Tugas Ini Guna Memenuhi Mata Kuliah :
STUDI KEPEMIMPINAN ISLAM
Dosen Pengampu : Drs. H. Imam Mujiono, M.Ag
Oleh :
SUSI TRI NURSYAMSIAH
12422001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Maha Suci Allah SWT yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk terbaik diantara makhluk hidup lainnya di bumi ini.Manusia berkewajiban untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan kedudukannya itu, agar kehidupannya tidak menjadi sia-sia. Karya tulis ini merupakan bagian dari keikutsertaan saya sebagai penulis dalam memberikan manfaat baik bagi diri saya sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itulah dalam mengawali seluruh uraian dalam karya tulis ini, saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, karunia dan perlindunganNya selama menyelesaikan karya tulis ini, hingga hasil akhirnya dapat sampai ke tangan para pembacanya. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Rasulullah SAW, pemeluk agama yang haq.
Saya menyadari bahwa uraian-uraian dalam karya tulis ini bukanlah sesuatu yang sempurna.Didalamnya pasti ada kekurangan dan kekeliruan, sebagai konsekuensi saya diciptakan sebagai makhluk yang tidak dapat terlepas dari sifat khilaf.Untuk itu berharap para pembaca ntuk menyampaikan kritik dan saran guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Ucapan terimakasih saya haturkan kepada semua pihak.Semoga kebaikan semua pihak tersebut dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 23 September 2013
Penulis,
Susi Tri Nursyamsiah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………………………….2
I. Pendahuluan………………………………………………………………......3
II. Pembahasan …………………………………………………………………..4
Pengertian Kepemimpinan…………………………………………………...4
A. Pengertian Spiritual……………………………………………………….4
B. Pengertian Empiris……………………………………………………..…4
Dasar-Dasar Konseptual Kepemimpinan………………………………...….5
A. Dasar Konseptual Kepemimpinan Persfektif Islam………………….....5
B. Dasar Konseptual Kepemimpinan Persfektif Barat……………………6
Pemimpin Yang Efektif……………………………………………………....6
Macam-Macam Tipe Kepemimpinan……………………………………….7
III. Kesimpulan……………………………………………………………..……10
Daftar Pustaka…………………………………………………………...…………..11
BAB I
PENDAHULUAN
Setiapstrukturorganisasimemilikipemimpin, baik yang terpilihsecaraalamiahmaupunmelalui proses danstandartertentu yang telahdibakukanolehinstitusinya.Pemimpin yang terpilih secara alamiah atau tradisional biasanya bersifat informal dan tidak memiliki tanngung jawab kepemimpinan secara jelas, seperti ulama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat.Jenis pemimpin yang seperti ini memiliki cirri dimana kepemimpinannya tidak bisa dilihat dengan jelas tapi pengaruh dan kharismanya cukup kuat dalam menentukan keberlangsungan kehidupan social masyarakat.Adapun pemimp informal pada umumnya memiliki tanggung jawab yang jelas dengan batas kewenangan tertentu.
Kegagalan atau keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai target dan tujuannya, sangat tergantung kepada kemampuan pemimpinnya dalam mengatur dan mengendalikan roda kepemimpinannya. Untuk itu, masalah kepemimpinan sangat penting untuk dipelajari, terlebih tentang konsepnya dari berbagai aspek, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mempersiapkan tampilnya sosok pemimpin masa depan yang akan mengarahkan pembangunan menuju masyarakat yang siap menghadapi persaingan di era global yang semakin berat. Oleh karenanya dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, berwawasanluas, jujur, idealis dan yang paling terpenting adalah agamis sehingga akan memunculkan kesungguhan dalam menunaikan amanah yang diembannya.Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab II pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kepemimpinan
A. Pengertian Spiritual
Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut leader.Sedangkan kegiatannya adalah leadership (kepemimpinan).Dalam bahasa Arab disebut sebagai khalifah atau amir (yang jamaknya umara).Istilah dalam bahasa Arab ini dipakai setelah Rasulullah SAW wafat, terutama bagi Khulafaur-Rasyidin.
Kepemimpinan dalam arti spiritual adalah kepemimpinan Allah SWT.Pelaksanaan dan prosesnya tidaklah bersifat abstrak, karena telah diwujudkan dalam kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai pemimpin terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia.Setiap umat Islam yang beriman harus berusaha secara maksimal untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW.Untuk itulah Allah SWT memfirmankan agar menaati Rasulullah SAW baik berdasarkan sabda dan perilakunya.Demikianlah yang difirmankan Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 64 yang mengatakan sebagai berikut :
“Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
B. Pengertian Empiris
Kepemimpinan secara etimologi (asal kata) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata dasar “pimpin”.Dengan mendapat awalan me- menjadi “pemimpin” maka berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing.Dapat juga diartikan mengetuai atau mengepalai, memandu dan melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat mengerjakan sendiri.Kegiatan tersebut bermaksud untuk menumbuhkembangkan kemampuan mengerjakannya sendiri di lingkungan orang-orang yang dipimpin.
Pengertian kepemimpinan yang bersifat empiris yaitu, kepemimpinn adalah kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam sejarah kehidupan manusia banyak pengalaman kepemimpinan yang dapat dipelajarinya. Pengalaman itu untuk mendapatkan butir-butir yang berharga dan dapat dimanfaatkan dalam usaha mewujudkan kepemimpinan yang efektif dan diridhoi Allah SWT pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Sehubungan dengan itu Allah berfirman :
••
“Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki Kami kepada (surga) ini. dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi Kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan Kami, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."(Al-A’raaf :43)
Firman tersebut dengan jelas mengatakan bahwa untuk mencapai jalan diridhoi Allah SWT diperlukan para pemimpin, yang menjalankan kepemimpinan berdasarkan petunjuk-petunjukNya.Tanpa petunjuk Allah maka manusia tidak dapat mencapai surga tempat yang terbaik bagi manusia setelah menutup usianya masing-masing.
Disamping itu secara empiris kepemimpinn merupakan proses yang berisi rangkaian kegiatan yang saling pengaruh-mempengaruhi, berkesinambungan dan terarah pada satu tujuan.
Dasar-Dasar Konseptual Kepemimpinan
A. Dasar Konseptual Kepemimpinan Persfektif Islam
Ada tiga pendekatan yang harus digunakan dalam memahami dasar konseptual dalam persfektif Islam, diantaranya yaitu :
1. Pendekatan Normatif
Sumber dasar konseptual kepemimpinan Islam secara normative yaitu Al-Quran dan Al-Hadis yang terbagi atas empat prinsip pokok yaitu : prinsip tanggung jawab dalam berorganisasi, prinsip etika tauhid, prinsip keadilan, dan prinsip kesederhanaan.
2. Pendekatan Historis
Al-Quran kaya akan kisah-kisah umat masa lalu sebagai pelajaran bagi umat yang akan datang. Dengan pendekatan historis ini dapat diharapkan lahir pemimpin-pemimpin Islam yang memiliki sifat-sifat yang mulia.Sejarah mengajarkan kepada kita semua bahwa orang besar itu bukanlah orang yang kuat perkasa dan suka memaksakan kehendaknya, melainkan orang yang dapat mengendalikan hawa nafsu dan amarahnya serta mau mengakui kekhilafannya. Seorang pemimpin yang paham akan dasar konseptual historis yang baik akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan sejarah masa lalu.
3. Pendekatan Teoritik
Islam memiliki ideologi terbuka.Walaupun dasar konseptual yang ada dalam ideology Islam sudah sempurna, tetapi Islam tidak menutup kesempatan untuk mengomunikasikan pemikiran-pemikiran dari luar Islam selama tidak bertentangan dari Al-Qur’an dan hadis.
B. Dasar Konseptual Kepemimpinan Persfektif Barat
Kepemimpinan menurut para pemikir barat diletakkan di atas konsep relasi.Jadi, jika tidak ada pengikut, maka secara otomatis tidak ada pemimpin.Kepemimpinan itu tidak lebih dari suatu prilaku dan tuntunan social serta didalamnya tidak dikenal tanggung jawab personal.
Pemimpin Yang Efektif
Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.Menurut French dan Raven (1968), kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin dapat bersumber dari:
1. Reward power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang mengikuti arahan-arahan pemimpinnya.
2. Coercive power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan pemimpinnya.
3. Legitimate power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai hak untuk menggunakan pengaruh dan otoritas yang dimilikinya.
4. Referent power, yang didasarkan atas identifikasi (pengenalan) bawahan terhadap sosok pemimpin. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadinya, reputasinya atau karismanya.
5. Expert power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin adalah seeorang yang memiliki kompetensi dan mempunyai keahlian dalam bidangnya.
6. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.
Macam-Macam Tipe Kepemimpinan:
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa.Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikapover-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya.Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri.Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri.Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif.Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan.Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan.Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing.Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
BAB III
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membawa lembaga / organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang ditentukan.
Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak lahir.Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal.
DAFTAR PUSTAKA
1. H.Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2001
2. Ainur Rohim Fakihdan Iip Wijayanto, Kepepimpinan Islam, UII Press, Yogyakarta, 2001
3. Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Kepemimpinan Kenabian Prophetic Leadership, Al-Manar, Yogyakarta, 2009
4. http://gabriellabcde.blogspot.com/2013/01/pengertian-konsep-dan-tipe-pendekatan_3233.html
Posting Komentar untuk " KONSEP KEPEMIMPINAN"