Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TEKNIK FOTO GRAFI

 

1.    Teknik Freezing

Memotret obyek bergerak dengan teknik ini adalah bagaimana "membekukan" obyek pada momen bergerak yang tepat sehingga diperoleh foto yang menggambarkan gerakan.

Berikut ini adalah setting kamera untuk memotret gerak dengan teknik freezing:

Ø  Setting manual: menggunakan speed tinggi (di atas 1/100 second), aperture (f) disetel menyesuaikan dengan kecepatan, dan ISO bisa dinaikkan (400 ke atas) atau tidak (tetap di angka 100-200) sesuai dengan selera.

Ø  Aperture priority (mode A di kamera Nikon dan Av di kameran Canon): aperture dapat disetel sesuai dengan selera untuk menghasilkan kualitas gambar yang diinginkan, adapun speed otomatis akan menyesuaikan. Flash dapat digunakan untuk membekukan obyek.

 

2.    Teknik Zooming

Zooming merupakan teknik foto yang berguna untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure (pemotretan). Efek foto yang menggunakan teknik zooming akan mendapatkan foto yang terkesan bergerak menuju suatu titik.

Jika kita bisa memilih background yang memiliki kontras dan variasi warna, efek foto zooming yang dihasilkan pun akan lebih baik. Untuk mendapatkan kesan gerak/zooming, kita harus memperhatikan kecepatan gerakan tangan saat mengubah panjang fokus disaat exposure (kamera memotret).

Pada saat pemotretan dengan menggunakan teknik zooming, dalam waktu bersamaan dengan proses eksposure, titik fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik) atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan.

Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini, ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain untuk dijadikan POI nya. Teknik zooming fotografi masih bisa dilakukan diarea minim cahaya karena salah satu cara memotret zooming shutter speed tidak disarankan untuk lebih dari 1/30s.

Berikut  tips-tips Teknik Zooming :

Ø  Fokuskan obyek tepat ditengah kemudian di zoom sampai full dekat

Ø  Sambil memencet tombol shoot putar gelang zoom ke zoom out atau menjauh.

Ø  Untuk lebih aman terhadap lensa gunakan pilihan manual focus.

Ø  Gunakan Speed sedikit rendah misal 1/10s dan diafragma menyesuaikan.

Ø  Sebaiknya menggunakan tripod untuk menjaga fokus agar maksimal.

Ø  Untuk memperoleh kesan zooming yang menarik, pilih background yang memiliki kontras dan banyak warna.

 

3.    Teknik Panning

Panning adalah teknik fotografi yang dilakukan untuk menangkap obyek bergerak sambil menggerakkan kamera secara paralel ke objek. Dengan menggerakkan kamera bersama-sama dengan objek, objek tetap tajam dan latar belakang menjadi kabur (blur) sebagai hasil dari gerakan.

Ada dua cara setelan kamera untuk melakukan panning:

Ø  Set kamera ke mode shutter priority (Tv di Canon / S di Nikon) untuk mengatur kecepatan rana menjadi cukup lambat untuk menangkap gerakan tetapi tidak terlalu lambat sehingga seluruh gambar akan kabur.

Ø  Set kamera ke mode sepenuhnya manual, menentukan kecepatan rana dan menentukan aperture sesuai dengan DoF (depth of field) yang diinginkan. Setelah keduanya diatur lalu mengatur ISO ke nilai yang sesuai untuk menerima eksposur akurat.

Cara pengambilan adalah dengan menggerakkan kamera mengikuti obyek. Ikuti obyek dengan menekan setengah tombol rana dan jika sudah berada tepat di depan mata tekan sempurna tombol rana untuk meng-capture obyek.

 

4.    Depth of Field

Bokeh merupakan salah satu bentuk fotografi kreatif yang diinginkan oleh banyak sekali fotografer pemula. Skenario pertannyaan tersebut seringkali muncul pada kelompok fotografer pemula yang masih menggunakan mode pemotretan otomatis, lalu bagaimana cara mendapatkan foto bokeh atau foto dengan background yang halus dan tidak terfokus?

Bokeh atau background yang blurry memang tampak menarik, terutama pada foto portrait. Kenapa? karena dengan begitu Point of Interest akan terasa menonjol, semua elemen-elemen dalam background yang bisa mengalihkan perhatian penikmat foto akan menghilang. 

Ada beberapa cara yang untuk menghasilkan hasil foto DOF:

Ø  Posisi Subyek

Salah satu cara paling mudah untuk dilakukan adalah dengan memposisikan subyek foto berada jauh dari semua obyek yang ada dibelakangnya, jika mereka berdiri tepat di depan sebuah tembok maka kemungkinan besar kalian akan mendapatkan hasil foto dengan background (tembok) yang tetap terfokus, tetapi lain halnya jika mereka berdiri kira-kira 100 meter di depan tembok yang sama, foto dengan background blurry tentu akan kalian dapatkan.

Ø  Mode Pemotretan Portrait

Kamera saat ini kebanyakan memiliki mode pengaturan Portrait. Mode Portrait pada kamera biasanya akan dilambangkan dengan ikon 'kepala'. Mode Portrait bisa digunakan jika Sobat ragu ketika merubah Aperture pada saat memotret. pilihlah mode pemtoretan ini dan biarkan kamera melakukan untuk kalian secara otomatis. Mode pemotretan ini menggunakan Aperture lebar/besar (bilangan f kecil), yang tentunya akan menghasilkan Depth of Field (area yang terfokus) yang lebih tipis/kecil.

Ø  Mode Aperture Priority

Sobat bisa menggunakan mode Aperture Priority jika memiliki kontrol lebih pada Aperture, biasanya pada kamera akan dilambangkan dengan 'A' atau 'Av'. Mode semi-otomatis ini sangat bagus untuk kendali Depth of Field serta mendapatkan exposure yang pas. Untuk mendapatkan Depth of Field yang tipis/kecil dengan Background yang blur maka pilihlah Aperture lebar (semakin kecil bilangan f, maka akan semakin besar pula bukaan/aperture). Cobalah untuk mengambil beberapa foto menggunakan Aperture yang berbeda, dan lihatlah bagaimana dampaknya pada background. Kami rasa inilah cara terbaik untuk mempelajari bagaimana mendapatkan foto-foto kreatif pada jepretan kalian.

Ø  Lensa Zoom

Lensa juga memberikan pengaruh pada hasil foto bokeh, rata-rata para fotografer pemula biasanya memiliki lensa kit yang memiliki Focal Length yang berbeda. Setiap tipe lensa memiliki Aperture maksimal yang berbeda dan itu berpengaruh pada Aperture. Sebagai contoh: sebuah lensa lit 18-55mm memiliki Aperture maksimal f3.5 pada Focal Length (FL) 18mm dan aperture maksimal f5.6 pada FL 55mm. Banyak orang berpikir bahwa untuk menciptakan foto yang memiliki BG blur adalah dengan menggunakan Focal Length 18mm, dengan alasan pada titik FL tersebut memiliki Aperture paling lebar. Masalah yang timbul ketika menggunakan 18mm adalah akan menghasilkan foto yang memiliki distort pada wajah, dan juga kalian harus sedekat mungkin dengan subyek foto, mengingat 18mm adalah focal length yang lebar.

Gunakan Focal Lenth 55mm, tetapi Sobat harus berjarak cukup jauh dari subyek foto atau menempatkan subyek menjauh dari background. keuntungan lain dari penggunaan lensa zoom adalah framing lebih ketat sehingga akan lebih menonjolkan subyek dengan ruang Background yang lebih sedikit.

 

5.    Teknik Slow Speed dan Bulb

Teknik fotografi slow speed dan bulb adalah teknik dengan menggunakan speed selambat mungkin. Hasil dari speed yang lambat inilah akan menghasilkan lintasan cahaya. Teknik ini sudah banyak dikembangkan, sehingga memunculkan banyak seni melukis dengan menggunakan cahaya. Bentuk yang dihasilkannya pun akan beragam, tergantung kemana cahaya tersebut melintas.

Untuk mendapatkan gambar dengan teknik ini tidak sulit. Hal yang terpenting adalah menjaga agar kamera tidak bergetar sedikitpun, maka sangat disarankan untuk menggunakan tripod, atau jika tidak ada kita bisa meletakan kamera di tempat yang datar untuk menggantikan fungsi tripod. Sedikit saja ada getaran (biasanya dari tangan) maka akan membuat gambar tidak jelas atau blur.

Berikut adalah sedikit tips dan teknik dalam menggunakan teknik bulb :

Ø  Persiapkan kamera. Gunakan lah kamera yang bisa diatur speednya. Biasanya teknik ini banyak digunakan dengan mengguankan kamera DSLR.

Ø  Persiapkan tripod sebagai penyangga kamera agar tidak ada getaran ketika hendak mengambil gambar.

Ø  Sebelum mengambil gambar, ubarhsettingan speed kamera. Gunakanlah speed lebih dari 3 detik atau kita bisa menggunakan BULB (lama pengambilan cahaya bisa ditekan sesuai dengan keinginan kita)

Ø  Setting diafragma ke bukaan f9 atau lebih.

Ø  Bisa juga menggunakan aksesoris tambahan seperti Shutter Release.

Ø  Jika tidak ingin ada getaran dari tangan, kita bisa menggunakan timer, tekan lalu diamkan.

Ø  Biasanya slow speed dan bulb dilakukan pada malam hari untuk mendapatkan efek lampu lebih maksimal. Atau jika ingin uji coba bisa dilakukan dikamar dengan keadaan gelap.

Ø  Jika ingin memotret lintasan jalan raya sebaiknya pilihlah waktu dimana masih banyak kendaraan lewat.

Ø  Kita bisa melukis nama, atau bentuk dengan cahaya seperti senter, kembang api, atau lampu kecil.

 

 

 

6.    Teknik Silhouette/Siluet

Tujuan memotret siluet salah satunya adalah ingin menghilangkan detail dan tekstur subjek menjadi bentuk yang sederhana dengan latar belakang terang. Pengaturan kecepatan dan diafragma memotret siluet tergantung dari cahaya yang ada waktu memotretan berlangsung. Dibutuhkan ketepatan dalam mengatur kecepatan dan diafragma sehingga objek yang direkam memiliki kontur dan ketajaman yang tepat. Dengan menampilkan foto dengan subjek berwarna hitam jauh dari gangguan dan campuran detail warna lainnya. Foto siluet yang paling populer adalah dengan menggunakan latar belakang atau background yang berwarna cerah. Contohnya sunrise, sunset yang mampu memberikan pencahayaan yang sangat baik.

Kunci fotografi siluet atau Silhouette Photography adalah mengontol metering/eksposure secara efektif sehingga bisa mendapatkan foto siluet yang indah

Tips memotret siluet

Ø  Metering Ke Background

Tips dasar dalam pengambilan foto siluet adalah menempatkan obyek utama di depan sumber cahaya, lalu metering (mengatur exposure) ke arah background, bukan ke obyek utama. Dengan begini, pencahayaan akan terlihat normal (tidak berlebih) pada background, namun akan terlihat sangat gelap pada obyek utama.

Ø  Fokus Ke Arah Subjek

Ketika Anda sudah melakukan metering/mengukur cahaya ke arah sumber cahaya/background, tips membuat foto siluet selanjutnya jangan lupa fokus tetap harus di subjek utama. Sah saja Anda melakukan fokusing pada objek lainnya, namun harus diingat foto siluet yang baik harus menunjukkan subjek yang tajam dan memiliki detail yang kuat. Gunakan seting kamera mode Manual untuk mempermudah melakukan metering ke background. Satu lagi yang harus di ingat metering berbeda dengan fokus

Ø  Pilih obyek yang mudah dikenali

Hampir semua objek dapat dibuat menjadi siluet, namun beberapa lebih baik daripada yang lain. Pilih sesuatu dengan bentuk yang kuat dan dikenali saat ingin membuat foto siluet yang bagus dan menarik untuk dilihat. Hal ini penting karena pada foto siluet, obyek tersebut hanya akan terlihat seperti bidang dua dimensi yang berwarna gelap.

Ø  Matikan lampu flash

Siluet adalah cara yang indah untuk menyampaikan drama, misteri, emosi dan mood untuk pemirsa foto. Karena itu kita menginginkan obyek utama terlihat gelap, maka lampu flash harus dimatikan.

Ø  Atur Komposisi

Lakukan framing dan komposisi pada jepretan Anda dengan menempatkannya di depan view yang menarik, tetapi dengan background yang terang. Background yang menarik bisa berupa langit tanpa awan yang cerah dengan pengaturan matahari. Posisikan cahaya paling terang di belakang subyek sehingga terkesan Anda sedang menyembunyikan sumber cahaya tersebut.

Ø  Experience Makes Us Expert

Seperti kata pepatah pengalaman akan membuat kita menjadi ahli, untuk itu jangan takut mencoba. Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun.

 

Posting Komentar untuk "TEKNIK FOTO GRAFI"